WELCOME TO MY BLOG

Terima Kasih Sudah Berkunjung, Semoga bermanfaat

If opportunity does not come, then create it

Jika kesempatan tidak datang menghampiri, maka ciptakanlah.

If you have only one smile in you, give it to the people you love

The more you like your self, the less you are like anyone else, which makes you unique.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 21 Oktober 2017

Paradoks Operator Sekolah by Taufik Sujdana

Empat tahun terakhir dikenal identitas Operator Sekolah sebagai bagian entitas dari tenaga kependidikan di sekolah. Istilah operator sekolah pertama kali muncul dalam Juknis BOS APBN Tahun 2013. Dalam Permendikbud Nomor 76 Tahun 2012 itu disebut 2 (dua) kali kata “operator”. Pertama adalah “operator pendataan”, kedua adalah “operator sekolah”.
Kata “operator pendataan” ditulis pada Bab IV Prosedur Pelaksanaan BOS, Sub (A) Proses Pendataan Pendidikan Dasar, poin (5) “Kepala sekolah menunjuk tenaga operator pendataan dengan menerbitkan surat tugas sebagai penanggungjawab di tingkat sekolah”.
Berikutnya kata “operator sekolah” ditulis pada point (6) “Tenaga operator sekolah memasukkan data kedalam aplikasi pendataaan yang telah disiapkan oleh Kemdikbud kemudian mengirim ke server Kemdikbud secara online”.
Juknis BOS selanjutnya yang dituangkan melalui Permendikbud 101 Tahun 2013 dan Permendikbud Nomor 76 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Permendikbud 101 Tahun 2013, menyebutkan hal yang sama.
Dalam Juknis BOS Tahun 2015 Permendikbud Nomor 161 Tahun 2014 Bab IV Prosedur Pelaksanaan BOS, Sub (A) Proses Pendataan Pendidikan Dasar terdapat penjelasan yang berbeda dengan kedua Juknis BOS sebelumnya. Predikat Penanggungjawab Dapodik disebutkan terlebih dahulu sebagai orang yang bertanggungjawab atas pendataan pendidikan di sekolah. Dijelaskan disini bahwa penanggung jawab Dapodik adalah “seorang guru atau pegawai tata usaha yang sudah ada di sekolah atau pegawai yang selama ini telah direkrut untuk membantu pengelolaan dana BOS (untuk SD)”.
Pada tahapannya Juknis BOS 2015 pun masih menyebut dua identitas yang sama seperti Juknis dua tahun sebelumnya, yakni operator pendataan dan operator sekolah.
Selanjutnya, Permendikbud Nomor 80 Tahun 2015 membedakan peraturan tentang Juknis BOS 2016 dalam Lampiran I untuk jenjang Dikdas (SD dan SMP), Lampiran II untuk SMA, Lampiran III untuk SMK.
Dalam Juknis BOS 2016 ini identitas yang digunakan pada Lampiran I (Juknis BOS Dikdas) adalah “Operator Dapodikdasmen”, pada Lampiran II (Juknis BOS SMA) disebut “Operator Dapodikdasmen SMA”, sementara pada Lampiran III (Juknis BOS SMK) disebut sebagai “Operator Dapodik SMK”.
Perbedaan yang mencolok dalam Juknis BOS 2016 ini adalah tidak masuknya Operator Dapodikdasmen (SD/SMP) dalam Tim Manajemen BOS tingkat Sekolah. Sementara untuk SMA dan SMK, Operator Dapodikdasmen SMA/Operator Dapodik SMK merupakan bagian dari Tim Manajemen BOS tingkat Sekolah.
Peraturan tentang Juknis BOS untuk tahun 2017 ini ditetapkan melalui Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017. Istilah baru “Penanggungjawab Pendataan” muncul dalam susunan Tim Manajemen BOS Sekolah. Dalam penjelasannya lebih lanjut disebut sebagai Petugas Pendataan Dapodik. Hilanglah sebutan “operator” baik itu operator sekolah, operator pendataan, maupun operator Dapodik.
Dimanakah Posisi Operator Sekolah?
Menyimak dan memperhatikan Juknis BOS dari tahun ke tahun (2013-2017), identitas “Operator Sekolah/Operator Pendataan/Operator Dapodik” hingga hilangnya predikat itu pada tahun 2017 ini menjadi Petugas Pendataan Dapodik, memicu pertanyaan dimanakah keberadaan Operator Sekolah tersebut sekarang? Pertama kali sebutan Operator Sekolah/Operator Pendataan muncul adalah pada Juknis BOS Tahun 2013. Siapakah dia?
Dalam Permendikbud yang mengatur Juknis BOS untuk tahun 2013-2014 menyebutkan secara eksplisit bahwa “Sekolah yang telah memiliki sarana yang memadai dan petugas/pegawai sekolah yang telah dibiayai pemerintah ...”. Dari penjelasan ini secara implisit dapat dikatakan bahwa Operator Sekolah adalah bagian dari tugas guru/pegawai/tenaga administrasi yang mendapat tugas tambahan melakukan pendataan di sekolah.
Lebih detil lagi dalam Juknis BOS 2015 disebutkan bahwa “Penanggung jawab Dapodik dapat seorang guru atau pegawai tata usaha yang sudah ada di sekolah atau pegawai yang selama ini telah direkrut untuk membantu pengelolaan dana BOS (untuk SD)”.
Dalam juknis BOS 2016 dan 2017, tidak lagi dijelaskan siapa yang dimaksud Operator Sekolah/Operator Pendataan tersebut.
Tenaga Administrasi Sekolah untuk SD
Jika memperhatikan uraian di atas, bahwa sebutan Operator Sekolah, Operator Pendataan, Operator Dapodik, Penanggungjawab Pendataan dalam Juknis BOS, dapat disimpulkan bahwa predikat tersebut melekat pada petugas administrasi/tenaga administrasi yang ada di sekolah.
Masalah yang timbul kemudian memicu pertanyaan adalah untuk jenjang Sekolah Dasar. Realita yang ada di lapangan, sekolah dasar tidak memiliki petugas khusus yang menangani administrasi sekolah. Hampir semua SD menunjuk guru untuk diberikan tugas sebagai bendahara BOS, banyak pula guru yang dibebankan menjadi petugas pendataan (sebutlah operator sekolah). Hingga pada suatu ketika di SD ada sebutan Tata Usaha yang biasa dikenal di sekolah jenjang SMP/SMA/SMK. Beberapa SD mengangkat pegawai baru (honorer) yang diberikan tugas sebagai Petugas Tata Usaha/Tenaga Administrasi Sekolah.
Meski dasar hukum tentang TAS ini sudah ada dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pasal 35 ayat (1) poin (b) menyebutkan “SD/MI atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah”. Berulangkali pertanyaan tentang TAS di Sekolah Dasar dilontarkan kepada para pemangku kepentingan.
Beberapa jawaban terkait hal ini tidak mencerminkan amanat perundangan dan peraturan yang berlaku tersebut.
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah memuat aturan tetang pelaksanaan program/rencana kerja sekolah, salah satunya tentang Struktur Organisasi Sekolah.
Dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah disebutkan Tenaga administrasi sekolah/madrasah terdiri atas kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah, pelaksana urusan, dan petugas layanan khusus. Untuk jenjang SD Kepala tenaga administrasi SD/MI/SDLB dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki lebih dari 6 (enam) rombongan belajar.
Kualifikasi kepala tenaga administrasi SD/MI/SDLB adalah sebagai berikut:
  • Berpendidikan minimal lulusan SMK atau yang sederajat, program studi yang relevan dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah minimal 4 (empat) tahun.
  • Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
Beberapa aturan terkait TAS di atas sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Pemerintah belum dapat mewujudkan pengelolaan satuan pendidikan yang diharapkan oleh aturan perundangan tersebut. Terutama untuk jenjang SD/MI.
Jika di SMP/SMA/SMK sudah ada struktur ketatausahaan, pembagian tugas dan wewenang tenaga administrasi di dalamnya, dan dengan orang yang berbeda. Namun di SD/MI kondisi sebaliknya, semua tugas dan tanggungjawab TAS tersebut dipikulkan di pundak satu orang. Entah apa namanya TU, Operator Sekolah, Operator Pendataan, Operator Dapodik, atau predikat yang baru diperkenalkan yakni Penanggungjawab Pendataan. Ironisnya, BKN mengatakan, tidak ada peraturan tentang hal ini. Lantas? Siapakah yang harus membuat Analisa Beban Kerja terhadap jabatan TAS di Sekolah Dasar? Sementara beban kerja itu dari hari ke hari makin menumpuk. Boleh saja pemerintah mengabaikan paradoks Operator Sekolah, namun semestinya tidak dengan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS).
Last but not least. Kami titipkan amanat undang-undang di pundak kalian, para pemangku kebijakan negeri ini.
 
artikel ini telah diterbitkan Kompasiana Tgl 4 April 2017 


Malas Bersosialisasi Bisa Jadi Tanda Kelelahan Kronis

Rasa lelah wajar muncul usai kita beraktivitas. Mengistirahatkan diri dengan bersantai atau tidur bisa memulihkan kondisi tubuh menjadi bugar. Namun, tidak demikian halnya dengan kelelahan kronis.
Kelelahan kronis bisa digambarkan seperti batere ponsel yang tak tuntas di-charge. Kelelahan kronis membuat orang yang mengalaminya merasa kurang konsentrasi saat berpikir, bingung, nyeri tubuh, serta tak maksimal ketika beraktivitas.
 Laman Mayo Clinic menulis, banyak teori yang menduga kelelahan kronis disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi viral hingga stres psikologis. Namun sesungguhnya penyebab pasti sindrom kelelahan kronis belum diketahui pasti. Beberapa ahli percaya, sindrom kelelahan kronis kemungkinan besar dipicu oleh kombinasi beberapa faktor.
Meski begitu, laman Metro berhasil mencatat pengalaman seseorang dengan penyakit Crohn selama 21 tahun yang mengalami kelelahan kronis. Berikut tanda yang bisa Anda cermati, seperti dikutip Rabu (18/10/2017).
1. Segala sesuatunya seperti menguras tenaga
Mulai dari beranjak dari ranjang, mandi, berpakaian, hingga rutinitas sederhana bisa terasa seperti menguras energi seseorang yang mengalami kelelahan kronis.
2. Pikiran seperti berkabut
Selama bertahun-tahun individu ini mengira pikirannya yang berkabut umum dialami orang lainnya. Hingga suatu hari dia menyadari bahwa kondisi tersebut terkait dengan kelelahan akibat penyakit Crohn yang dideritanya.
Menurunnya kemampuan untuk fokus serta kejernihan mental berdampak pada aktivitasnya sehari-hari.
3. Nyeri tubuh
Seseorang yang mengalami kelelahan kronis akan mengalami nyeri di seluruh tubuh seperti punggung, lengan, hingga kaki. Seringkali rasanya seperti Anda memanggul bongkahan batu ke mana-mana.
4. Tidur berjam-jam, berhari-hari, bahkan berbulan-bulan
Kelelahan kronis bisa membuat seseorang tidur dalam durasi yang lama, bahkan terkadang terasa masih kurang. Jadi tidur siang sejenak di pertengahan hari bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi kelelahan kronis
5. Enggan beraktivitas
Terkadang, kita tak bisa memprediksi kapan kelelahan kronis akan menghampiri. Pada invididu yang mengalaminya, membatalkan pertemuan, bolos kerja, menunda makan, hingga tak mengangkat telepon dilakukan akibat merasa lelah berkepanjangan.
Ya, kelelahan kronis bisa membuat orang yang mengalaminya secara tidak disengaja menarik diri dari kehidupan sosial.
6. Merasa kesepian
Bersosialisasi atau sekadar berbincang kerap membuat individu dengan kelelahan kronis begitu menguras energi.
Ya, hal-hal itu bisa menguras energi yang sebenarnya lebih diperlukan untuk melakukan hal lain seperti bekerja atau memulihkan kondisi tubuh.
Tak heran bila individu dengan kelelahan kronis kerap merasa kesepian sehingga hanya ingin tidur seharian.
7. Memengaruhi kesehatan mental
Ketika merasa kelelahan, segala sesuatunya terasa kacau. Bujukan atau kata-kata penghiburan bahwa semuanya akan baik-baik saja esok hari terkadang tak jadi kenyataan.
8. Tindakan nyata lebih berarti
Orang yang mengalami kelelahan kronis tak memerlukan kata-kata penghiburan. Mereka perlu tindakan nyata dari orang-orang disekelilingnya. Memasak untuk mereka, membantu mengganti seprai, atau hal sederhana seperti pelukan terasa lebih berarti.

Source : Liputan 6

Minggu, 20 Agustus 2017

Serunya Agustusan bersama Karang Taruna disekitar rumah masa Kecil SBY

Seperti kebanyakan di berbagai daerah di Indonesia, bulan Agustus selalu memberikan nuansa meriah dibandingkan bulan-bulan lainnya, tentunya selain datangnya bulan suci Ramadhan. Dimana-mana nampak terlihat kemeriahan meyambut hari ulang tahun kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berbagai macam acara untuk menyambut kemeriahan ini pun nampak disetiap lapangan maupun jalan-jalan yang ada diberbagai daerah di Indonesia. Pun demikian yang nampak disekitaran rumah masa kecil Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya di RW 1 lingkungan Blumbang, Kelurahan Ploso, Kabupaten Pacitan. Berbagai macam acara dan kegiatan yang digagas oleh karang taruna setempat berjalan dengan meriah.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Karang Taruna RW 1 Lingkungan Blumbang ini berlangsung selama 1 minggu penuh sejak hari Sabtu 12 Agustus 2017 hingga Minggu 20 Agustus 2017. Pertandingan bola Volli antar Ibu-ibu warga RW 1, serta karang taruna menjadi kegiatan pembuka. Kegiatan ini berlangsung di lapangan Gelora Juli Hartanto lingkungan Blumbang. Selain itu juga diadakan pertandingan Tenis Meja yang diikuti oleh warga di Lingkungan Blumbang, Ploso.

Pada hari Rabu tanggal 16 Agustus 2017 malam hari diadakan sujud syukur di Masjid Baiturrokhim dan dilanjutkan dengan kegiatan tumpengan yang diisi oleh ceramah Hikmah Kemerdekaan oleh Wasino, S.Pd. Acara berlanjut pada Sabtu malam minggu, dimana Karang Taruna RW 1 Blumbang menggelar pentas seni bertajuk "Gebyar Kemerdekaan 72". Acara yang digelar di seputaran Jl. MT. Haryono Pacitan dan dipandu oleh pembawa Acara Hanung dan Dina ini menampilkan berbagai pentas seni dari warga RW 1 lingkungan Blumbang Kelurahan Ploso.

Pembawa acara menyampaikan bahwa acara ini diselenggarakan sebagai wadah untuk mengekspresikan jiwa seni yang dimiliki oleh warga di RW 1 Lingkungan Blumbang, karena memang selama ini masih minim wadah yang bisa digunakan oleh warga untuk mengekspresikan bakat seni yang dimilikinya, kegiatan ini adalah sebagai wujud kebersamaan Karang Taruna RW 1 Lingkungan Blumbang Kelurahan Ploso, sebagai bentuk apresiasi warga terhadap kemerdekaan Republik Indonesia.

Kegiatan ditutup dengan Jalan Sehat dan Aerobic Gembira bersama Bapak Kepala Kelurahan Ploso, kegiatan yang berlangsung pada hari minggu 20 Agustus 2017 ini dimulai pukul 6 pagi dengan senam aerobik bersama dan dilanjutkan jalan sehat yang diberangkatkan langsung oleh Pandu sebagai Lurah Ploso. Setelah jalan sehat warga disuguhi berbagai macam makanan yang dimasak bersama oleh ibu-ibu warga RW 1 sembari menantikan pengundian Doorprize dimana ada banyak hadiah seperti Magicom, Kulkas, Sepeda, dan lain sebagainya. Kegiatan ini pun menjadi kegiatan penutup dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Karang Taruna RW 1 Blumbang, Kelurahan Ploso. Dimana dulu pada masa remaja nya Presiden Republik Indonesia ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono pernah menyemarakan kegiatan yang sama.










By Karang Taruna RW 1 
Lingkungan Blumbang Kelurahan Ploso
Pacitan, Jawa Timur

Rabu, 02 Agustus 2017

MENANGGULANGI DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN INTERNET DAN SOSIAL MEDIA TERHADAP ANAK



MENANGGULANGI DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN INTERNET DAN SOSIAL MEDIA TERHADAP ANAK



Penggunaan internet dan sosial media seperti Facebook, WA, Instagram, dan lain sebagainya adalah hal yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan saat ini, hal tersebut juga sudah merambah pada dunia anak. Jaman sekarang sudah menjadi pemandangan lumrah ketika anak seusia taman kanak-kanak bahkan anak-anak PAUD sudah dengan lincah memainkan jari jemarinya dilayar smartphone maupun PC tablet.
Pengenalan internet dan sosial media yang terlalu dini ini mengakibatkan mau tidak mau orang tua harus ekstra waspada terhadap dampak yang bisa terjadi dari kebiasaan tersebut.
Pengenalan internet sehat dan aman ini menjadi sangat penting manakala kita menyadari, bahwa dalam bersosialisasi di dunia maya, anak tidak boleh begitu saja dilepas. Pendampingan dan pemberian pemahaman yang baik bagaimana mereka harus berperilaku itu sangat penting, agar anak tidak terjerumus ke dampak buruk internet.
Agar penggunaan smartphone, komputer atau laptop lebih optimal dan di jalankan dengan baik dan benar, berikut ada beberapa metode pemecahan masalah agar dampak negatif tertanggulangi.
1.      Mempertimbangkan pemakaian internet dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan internet. Analisis untung ruginya pemakaian.
2.      Tidak menjadikan internet sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
3.      Pihak-pihak pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan pengajaran-pengajaran etika dalam ber- internet dan sosial media agar dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
4.      Perlu ada kesadaran peran dan kerjasama antara seluruh pengguna lanyanan internet.
5.      Menggunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
6.      Letakkan komputer atau laptop di ruang publik rumah, seperti ruang keluarga atau ruang belajar, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, menurut akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.
7.      Untuk mencegah kecanduan orang tua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer dan smartphone. Sehingga pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
Jadi, solusinya adalah kita jangan sampai mengatakan tidak pada teknologi (say no to technology) karena jika kita berbuat demikian, maka kita akan ketinggalan banyak informasi yang sekarang ini informasi-informasi tersebut paling banyak ada di internet. Kita harus mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan baik-buruknya teknologi tersebut dan tetap menggunakan etika, juga tidak lupa jangan terlalu berlebihan agar kita tidak kecanduan dengan teknologi.
Selain itu dengan teknologi yang sederhana asal dimanfaatkan dengan maksimal, maka teknologi itu akan menghasilkan kualitas yang optimal. Seperti juga Facebook, WA, Instagram, Twitter dan jejaring sosial lainnya apabila dimanfaatkan dengan baik, maka akan bisa memberikan manfaat bagi kita. Yang terpenting adalah dari diri kita sendiri untuk menggunakan teknologi modern ini secara sehat. Facebook pada dasarnya adalah sarana, sebuah hasil karya teknologi informasi komunikasi yang bertujuan memudahkan hidup kita. Facebook dapat menjadi sarana berbagi informasi, hiburan, menambah jaringan pertemanan, dan banyak hal positif lainnya. Facebook di tangan yang salah adalah juga alat untuk melakukan kekerasan, pelecehan, bahkan tindak kriminal seperti penipuan, pemerasan, dan sebagainya. Semoga Bermanfaat
 

Minggu, 09 Juli 2017

Mensyukuri Hadiah Ketaqwaan pemberian Allah SWT

Artikel ini di kutip seutuhnya dari website resmi MTA pusat
 
 
Segala puji hanya layak untuk Allah, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad Saw, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Salam untuk seluruh Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya

Segala puji bagi Allah yang telah memberi kepada seluruh makhluqnya nikmat Jasmani dan rokhani, dan Allah pulalah yang telah mendidik manusia dengan puasa Romadhon selama satu bulan lamanya, didikan yang terkandung hikmah bahwa dengan cara seperti itulah manusia dapat mensyukuri nikmat rohani berupa nikmat iman dan ketaqwaan. Nikmat Taqwa adalah nikmat Rokhani yang Allah berikan kepada manusia sebagaimana firmanNya

يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا قُل لَّا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُم بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿١٧﴾ إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿١٨﴾


  1. Mereka merasa telah memberi ni`mat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi ni`mat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah Dialah yang melimpahkan ni`mat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar".
  2. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q S 49 Al-Hujurat ayat 17,18)

Orang awam begitu sangat mudah untuk merasakan hadiah kenikmatan Jasmani, kemikmatan materi, Namun untuk bisa mensyukuri nikmat rokhani harus menjalani hidup di dunia ini seperti halnya ketika manusia mengamalkan amal-amal yang di tuntunkan di bulan Romadhon.

  1. Perlunya meningkatkan Ke ‘Aliman.
Allah SWT menetapkan bahwa yang bisa memiliki rasa takut kepada Allah hanyalah orang ‘alim. Puasa adalah sarana untuk memperoleh taqwa dan ke’aliman, puasa yang benar akan menumbuhkan kecintaan untuk tadarus dan tadabur Al-Qur’an. Puasa dan Tadabur Al-Qur’an akan membawa manusia menjadi semakin ‘alim

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ ﴿٢٨﴾


  1. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun. ( Q. S 35 Fathir ayat 28)

Orang berpuasa tanpa mencintai Tadarus dan Tadabur Al-Qur’an tidak akan menambah ke’alimannya, dan tidak akan membuahkan ketaqwaan yang maksimal. Bahkan Nabi Daud pun dengan puasanya maka setiap malam selalu membaca kitab Zabur. Taqwa dan ke’aliman dapat terus dipelihara dengan melestarikan amalan-amalan di bulan Romadhon tersebut.

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ ﴿٢٩﴾ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ ﴿٣٠﴾


  1. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
  2. agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.(Q S 35 Fathir ayat 29 dan 30)

Banyaknya hiburan-hiburan yang memanjakan hawa nafsu di zaman ini,  sering membuat manusia sangat ringan meninggalkan kebiasaan puasa sunnah dan kemudian diikuti pula dengan tumbuh subur kembali kemalasan dalam menekuni tadarus dan tadabur firman-firman Allah SWT, maka  hilanglah pula  sarana menuju ‘alim dan taqwa.

  1. Mengingat besarnya nikmat IMAN
Allah SWT memberi tahu tentang besarnya nikmat iman dan taqwa, nikmat tersebut dapat menjadikan manusia istiqomah dalam jalan iman dan amal sholih, dan akan membawa kepada keselamatan dan kebahagiaan manusia di Dunia dan di akherat.

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَمَاتُواْ وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَن يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِم مِّلْءُ الأرْضِ ذَهَباً وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُوْلَـئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ ﴿٩١﴾


  1. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong. (Q S 3 Ali imran ayat 91).

Nikmat iman akan membuat manusia hidup dalam jalan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah, dan selalu beramal shalih yang akan menjadi bekal kebahagiaan di akherat. Sebaliknya orang yang tidak punya iman, akan mengisi hidup denga cara memperturutkan nafsu jahatnya dan jauh dari ikhlas beribadah kepada Allah, sehingga ketika di akherat harus menerima balasan atas kejahatannya.

  1. Tahu bahwa Kekafiran adalah sesuatu yang Dibenci Allah SWT.

Seorang anak manusia harus sadar bahwa iman dan taqwa yang diajarkan dalam Islam adalah kebutuhan mendasar bagi keselamatan hidup di Dunia dan di Akherat. Seharusnya manusia selalu berpegang teguh dengan apa saja yang menjadikan iman dan taqwa itu terjaga dalam hatinya. Allah sangat membenci kepada orang-orang kafir di dunia dan di akherat sebagaimana firman-Nya

إِن تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ ﴿٧﴾


  1. Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada) mu. (Q S 39 Az-Zumar ayat 7)

Ketika manusia diberi iman dan taqwa kemudian tidak dipelihara, maka itu semua tidak merugikan Allah SWT, tapi akan merugikan manusia yang tidak memelihara iman dan taqwa pemberian Allah tersebut. Dan jika manusia memelihara iman dan taqwa pemberian Allah, maka keuntungan akan ada dalam diri manusia, dan Allah Maha Mensyukuri kepada manusia manusia yang serius memelihara iman dan taqwa pemberian Allah tersebut.

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنَادَوْنَ لَمَقْتُ اللَّهِ أَكْبَرُ مِن مَّقْتِكُمْ أَنفُسَكُمْ إِذْ تُدْعَوْنَ إِلَى الْإِيمَانِ فَتَكْفُرُونَ ﴿١٠﴾


  1. Sesungguhnya orang-orang yang kafir diserukan kepada mereka (pada hari kiamat): "Sesungguhnya kebencian Allah (kepadamu) lebih besar daripada kebencianmu kepada dirimu sendiri karena kamu diseru untuk beriman lalu kamu kafir" (Q S 40 Mukmin ayat 10)

Bila manusia tidak mau menerima keimanan dan ketaqwaan yang Allah berikan lewat jalan Islam, dan mereka tetap mengkufurinya, maka Allah memberi tahu keadaan mereka di akherat kelak, kenapa mereka menolak keislaman dan keimanan yang diberikan di dunia, sehingga mereka sangat menyesali diri. Tapi Allah lebih benci kepada orang kafir lebih dari kebencian orang kafir kepada diri mereka sendiri, kenapa ketika mereka diajak beriman secara Islam tetapi mereka menolak.

قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِن شَيْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ ﴿٩﴾ وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ ﴿١٠﴾


  1. Mereka menjawab: "Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan (nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar".
  2. Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". (Q S 67 Al Mulk ayat 9 dan 10)

Orang-orang kafir menyesal di akherat, namun penyesalan tersebut adalah penyesalan yang sia-sia. Di akherat bukan lagi waktunya memohon ampun, tetapi adalah saat menerima balasan yang setimpal, mengapa mereka sampai mati tetap saja kafir dan tidak mau beriman kepada Allah seperti yang Allah tuntunkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
  1. Penutup
Segala puji bagi Allah yang telah memelihara lahir dan batin manusia agar manusia selamat dan bahagia hidupnya di dunia dan di akherat, Allah telah melengkapi kehidupan dunia dengan berbagai fasilitas ilmu dan materi yang dibutuhkan untuk membangun kesejahteraan hidup manusia di muka bumi. Namun Allah pula yang selalu menurunkan petunjuk agar manusia selamat dan bahagia di dunia dan di akherat.

Puasa Romadhon, sebuah didikan komplit bagi jasmani dan rokhani manusia, namun tentu pendidikan bagi rokhani manusia lebih utama dari pendidikan jasmani, karena jasmani bagaimanapun akan rusak dan musnah, namun rokhani akan kekal dari alam satu kealam berikutnya. Pendidikan di bulan romadhon, pendidikan bagaimana membangun rokhani yang selamat di dunia dan di akherat.

Mari kita selalu berdo’a kepada Allah agar diluar bulan romadhon kita bisa selalu istiqomah menjaga amal-amal yang akan melestarikan iman dan taqwa kita yang telah Allah hadiahkan kepada kita di bulan Romadhon. Semoga Allah menguatkan kita untuk selalu di jalan yang Allah cintai dan selamat dan bahagia dimanapun kita berada, di Dunia, di Alam Kubur, di alam Akherat dan dimanapun. Wallahu a’lam.
 

Rabu, 26 April 2017

Honor dan Ruangan Masih Jadi Problem Utama Perpustakaan Sekolah

Honor dan ketersediaan ruangan masih jadi problem utama bagi pengembangan perpustakaan sekolah di wilayah Pacitan. Fasilitas yang tersedia juga dinilai masih jauh dari standar untuk meningkatkan minat baca siswa.
Anggaran untuk perpustakaan sangat minim, khususnya untuk kegiatan pengembangan koleksi dan pelestarian bahan pustaka. minimnya bahan pustaka baru membuat siswa merasa jenuh dengan koleksi perpustakaan yang itu-itu saja. Seperti halnya yang ada di Perpustakaan Ceria SD Negeri Sidomulyo I Kecamatan Kebonagung. Jangankan untuk menambah koleksi perpustakaan, anggaran untuk penambahan rak buku saja masih belum ada, akibatnya masih banyak buku yang berada di dalam akrdus dan belum diolah karena tidak adanya tempat untuk memajang.
Kenyataan yang ada di lapangan, rata-rata Jumlah buku yang tersedia di perpustakaan sekolah juga masih terbatas. Selain itu, keberadaan perlengkapan berbasis IT juga belum memadai sehingga masih banyak sekolah yang belum bisa mengakses e-book.
Sayangnya, selama ini keberadaan perpustakaan sekolah masih minim perhatian sehingga kemudian didapatkan fakta jika minat baca Indonesia terendah kedua dari 61 negara berdasarkan hasil survey yang dirilis UNESCO pada 2016.

 Siswa-siswi sedang membantu menata dan merapikan buku
di Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Sidomulyo I Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan

Selasa, 28 Februari 2017

Memaknai Ikhlas

Tentang pengertian ikhlas dalam ajaran islam terbagi dalam 2 sudut padang. Pengertian menurut bahasa dan pengertian berdasarkan istilah. Menurut bahasa, pengertian ikhlas artinya tulus dan bersih. Sedangkan menurut istilah, makna dan arti ikhlas adalah mengerjakan suatu kebaikan dengan semata-mata mengharap rida Allah SWT. Bagi orang yang ikhlas, suatu perbuatan baik tidak harus dikaitkan dengan imbalan atau balasan, apalagi hal itu diharapkannya dari manusia atau orang yang diberi kebaikan oleh kita, melainkan hanya semata-mata ingin mendapatkan rida Allah SWT. Jadi meskipun tidak mendapatkan imbalan apa pun, dan dari pihak mana pun, ia akan tetap melakukan perbuatan baiknya itu.
Ikhlas adalah sikap perbuatan yang timbul karena adanya keinginan sendiri, bukan karena perintah atau paksaan orang lain. Jika mengerjakan sesuatu karena mengharap imbalan dari suatu pihak tertentu maka belum termasuk ikhlas. Misalnya, mengerjakan salat karena ingin dipuji oleh orang tua, orang lain, atau pacar dan mengharap pujian yang lain berarti ibadah salat tersebut tidak ikhlas, bahkan tidak mendapatkan pahala karena termasuk perbuatan "riya".

Sikap ikhlas sangat penting dimiliki oleh setiap muslim, sebab hidup ini akan terasa berat bagi orang yang tidak ikhlas. Namun sebaliknya akan terasa ringan bagi mereka yang berhati ikhlas dan tulus. Selain itu, perilaku ikhlas juga dapat mendatangkan berbagai keuntungan bagi pelakunya.

berikut ini adalah manfaat dan keuntungan dari sikap dan perilaku ikhlas antara lain sebagai berikut.
  • Pekerjaan terasa ringan dan menyenangkan, sebab dilakukan dengan senang hati dan sepenuh hati.
  • Bekerja tanpa beban dan paksaan karena yang memerintah hati nuraninya, bukan orang lain atau hawa nafsunya. 
  • Semakin banyak berbuat kebaikan, semakin senang hatinya karena telah mampu menolong banyak orang atau pihak.
  • Mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
  • Bebas dari harapan untuk dipuji orang atau disanjung oleh pihak lain.
  • Melakukannya dengan penuh pengabdian.
Allah SWT. menyeru kita untuk selalu ikhlas dalam beramal, khususnya dalam beribadah kepada Allah SWT. Sebagaimana dalil alam firman-Nya:

 إِنَّآ أَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ فَٱعۡبُدِ ٱللَّهَ مُخۡلِصٗا لَّهُ ٱلدِّينَ . أَلَا لِلَّهِ ٱلدِّينُ ٱلۡخَالِصُۚ 

Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik) ...." (Q.S. Az-Zumar: 2-3)

Bentuk dan contoh perilaku ikhlas
 
Ikhlas artinya bersih dan tulus dalam melakukan sesuatu, tanpa adanya harapan untuk mendapatkan imbalan dan balasan dari apa yang dikerjakannya itu, selain mengharapkan rida Allah SWT. semata. Ikhlas atau tidaknya seseorang dalam melakukan suatu perbuatan sangat tergantung pada niatnya. Adapun niat itu tempatnya di dalam hati, sehingga keikhlasan seseorang sukar untuk diketahui. Namun demikian, dapat dilihat dari sikap perilaku, ucapan dan tindakannya. Bentuk perilaku ikhlas ada dua, yaitu sebagai berikut.
  • Ikhlas dalam ucapan
Maksudnya ucapan yang disampaikan dengan tulus, tidak mengandung unsur dusta, tidak bermaksud membuat orang lain celaka, dan tidak karena terpaksa, melainkan atas dasar sukarela. Contoh orang yang ikhlas dalam ucapan antara lain ucapan guru yang sedang mengajarkan ilmu kepada murid- muridnya, ticapan orang tua ketika sedang menasihati anaknya, dan ucapan suami yang sedang membimbing istrinya.
  • Ikhlas dalam perbuatan
Maksudnya perbuatan yang dilakukan dengan tulus, tanpa pamrih dan sepenuh hati. Orang yang ikhlas dalam beramal dan berbuat sesuatu, tidak akan merasa terbebani atau terpaksa atas perbuatannya itu. Melainkan ia merasa senang dan gembira telah dapat beramal atau berbuat demikian. Contohnya, memberikan bantuan berupa barang atau jasa pekerjaan kepada orang lain, meskipun terasa berat waktu mengerjakannya, namun tetap dilaksanakannya dengan sukacita, karena senang melakukannya. Selain itu juga, tidak membicarakan perihal bantuannya itu kepada orang lain, apalagi mengungkit- ungkitnya di kemudian hari.
Contoh dan perumpamaan yang nyata bagi perilaku ikhlas dalam perbuatan, ialah ketika kita mau buang air besar. Kita menjalankannya dengan senang hati. Mulai dari berangkat menuju WC, duduk menungguinya sampai tuntas, membersihkannya dengan air, dan meninggalkan apa yang telah kita buang itu tanpa ada rasa penyesalan, dan tidak mengungkit-ungkitnya di kemudian hari.

Demikian juga dengan perilaku ikhlas yang mesti dimiliki oleh setiap muslim. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah SWT. dalam Al-Qur'an al karim.

وَيُطۡعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسۡكِينٗا وَيَتِيمٗا وَأَسِيرًا ٨ إِنَّمَا نُطۡعِمُكُمۡ لِوَجۡهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمۡ جَزَآءٗ وَلَا شُكُورًا  

Artinya: “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan (sambil berkata), Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu”. (Q.S. Al-Insan: 8-9)


Nilai-nilai positif dari perilaku ikhlas

Ikhlas dan tulus atas apa yang dilakukan dan diucapkan merupakan sikap terpuji, dan mengandung nilai-nilai yang sangat luhur dan mulia. Nilai-nilai luhur berakhlak ikhlas dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Tidak mengharapkan imbalan suatu apa pun, kecuali rida Allah SWT. semata.
  • Mengerjakan sesuatu atas kesadaran sendiri, tidak karena adanya paksaan atau tekanan dari pihak lain.
  • Mengerjakan segala sesuatu dengan sepenuh hati, tanpa ada rasa sungkan dan malas apalagi meremehkan atas pekerjaannya tersebut.
  • Tidak girang ketika dipuji, dan tidak benci ketika dicela dan dicaci.
  • Bersedia menerima masukan, saran, dan kritik dari orang/pihak lain dengan senang hati.
Cara membiasakan diri berperilaku terpuji ikhlas
Bersikap perilaku ikhlas merupakan suatu perbuatan yang amat terpuji dan harus dipegang teguh oleh setiap muslim. Oleh sebab itu, hendaknya kita mulai membiasakan diri berperilaku ikhlas dalam setiap ucapan dan perbuatan Berperilaku ikhlas sesungguhnya tidak sulit, jika terasa berat itu hanyalah bisikan setan yang selalu menggoda manusia agar tidak melakukan perbuatan baik. Jadi hendaknya kita berlatih sejak saat ini, agar kelak menjadi terbiasi berakhlak ikhlas.
Dalam upaya membiasakan diri berakhlak ikhlas, ada baiknya diperhatikan beberapa hal sebagai berikut ini.
  • Tanamkan kesadaran dalam hati bahwa apa pun yang kita miliki hakikatnya hanya titipan dari Allah.
  • Hendaknya meluruskan niat pada setiap melakukan suatu amal perbuatan, semata-mata hanya ingin mendapatkan rida Allah SWT.
  • Dalam beramal jangan pilih kasih, melainkan semua orang harus dipandang sama.
  • Lupakan setiap amal kebaikan yang telah dilakukan, agar tidak memiliki rasa angkuh dan sombong.
  • Berdoalah kepada Allah SWT. agar diberi kekuatan dalam berakhlak ikhlas.